Surat

Teman baru saja ada sebuah mimpi, saat kita masih sama-sama berjuang di Smansa..
Ketika itu kita sedang berkumpul seperti biasa, belajar bersama, sedang ngobrol, bercanda tawa bersama, tapi tiba-tiba ada satu orang yang berdiri, ia berkata ”gw duluan ya!”, maka berkurang satu orang, lalu ada lagi yang pamit akan pergi, ”eh gw ada urusan nih!”, lalu hilang dua orang, dan semakin lama, maka semakin banyak yang pergi, hingga akhirnya hanya tinggal meninggalkan beberapa orang saja..
Sekilas mimpi itu terlewat biasa saja, tetapi setelah dipikir-pikir itu seperti merepresentasikan kita, yang tadinya masih terus bersama-sama, tapi sekarang harus berpisah jalan..
Teman, mungkin hidup kita sekarang berbeda, jalan kita berbeda, cita-cita kita berbeda, tapi yakinkanlah tujuan kita tetap sama, untuk membawa kemaslahatan bagi agama, bangsa dan negara..

Selama ini kumencari-cari teman yang sejati buat menemani perjuangan suci..
Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui..
Dengannya disisi perjuangan ini senang diarungi bertambah suci kasih Illahi..
Kepadamu Allah kupanjatkan doa agar memberikan kasih sayang kita..
Kepadamu teman kumohon sokongan, pengorbanan dan pengertian..
Teman, bersabarlah kita menunaikan persahabatan ini, dengan keimanan teruskanlah perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan..
Kepadamu Allah kumohon restu agar kita kekal bersatu..
Kepadamu teman, Teruskan perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan..
(Brothers/Teman)

Dakwah

Jalan dakwah seperti durian, terlihat duri di luar tapi manis di dalam..
Jalan dakwah seperti jeruk, terkadang asam tetapi menyegarkan..
Jalan dakwah seperti air di lautan, di satu waktu tenang menenangkan namun di lain waktu ombak badai menghadang..
Jalan dakwah seperti matahari, panas terasa tapi merupakan sumber kehidupan..
Jalan dakwah seperti rembulan, begitu indah terang menyejukan..

Menjalaninya harus seperti mendaki tebing, semakin tinggi maka harus semakin kuat pula tali yang kita miliki..
Bagaikan elektron yang tak pernah berhenti bergerak, maka dakwah pun harus selalu bergerak karena pergerakan kejahatan pun tak pernah berhenti tuk beristirahat..
Harus seperti bermain bola, bersatu saling bekerja sama..
Laksana pisau yang selalu tajam diasah, bagai kesabaran yang tak akan pernah padam..
Karena Dakwah ini jalan panjang, karena masalah akan selalu datang bagaikan berjalan dimalam hari,ketika semakin pekatnya malam, maka yakinlah semakin cepat mentari kan datang..