Surat

Teman baru saja ada sebuah mimpi, saat kita masih sama-sama berjuang di Smansa..
Ketika itu kita sedang berkumpul seperti biasa, belajar bersama, sedang ngobrol, bercanda tawa bersama, tapi tiba-tiba ada satu orang yang berdiri, ia berkata ”gw duluan ya!”, maka berkurang satu orang, lalu ada lagi yang pamit akan pergi, ”eh gw ada urusan nih!”, lalu hilang dua orang, dan semakin lama, maka semakin banyak yang pergi, hingga akhirnya hanya tinggal meninggalkan beberapa orang saja..
Sekilas mimpi itu terlewat biasa saja, tetapi setelah dipikir-pikir itu seperti merepresentasikan kita, yang tadinya masih terus bersama-sama, tapi sekarang harus berpisah jalan..
Teman, mungkin hidup kita sekarang berbeda, jalan kita berbeda, cita-cita kita berbeda, tapi yakinkanlah tujuan kita tetap sama, untuk membawa kemaslahatan bagi agama, bangsa dan negara..

Selama ini kumencari-cari teman yang sejati buat menemani perjuangan suci..
Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui..
Dengannya disisi perjuangan ini senang diarungi bertambah suci kasih Illahi..
Kepadamu Allah kupanjatkan doa agar memberikan kasih sayang kita..
Kepadamu teman kumohon sokongan, pengorbanan dan pengertian..
Teman, bersabarlah kita menunaikan persahabatan ini, dengan keimanan teruskanlah perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan..
Kepadamu Allah kumohon restu agar kita kekal bersatu..
Kepadamu teman, Teruskan perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan..
(Brothers/Teman)

Dakwah

Jalan dakwah seperti durian, terlihat duri di luar tapi manis di dalam..
Jalan dakwah seperti jeruk, terkadang asam tetapi menyegarkan..
Jalan dakwah seperti air di lautan, di satu waktu tenang menenangkan namun di lain waktu ombak badai menghadang..
Jalan dakwah seperti matahari, panas terasa tapi merupakan sumber kehidupan..
Jalan dakwah seperti rembulan, begitu indah terang menyejukan..

Menjalaninya harus seperti mendaki tebing, semakin tinggi maka harus semakin kuat pula tali yang kita miliki..
Bagaikan elektron yang tak pernah berhenti bergerak, maka dakwah pun harus selalu bergerak karena pergerakan kejahatan pun tak pernah berhenti tuk beristirahat..
Harus seperti bermain bola, bersatu saling bekerja sama..
Laksana pisau yang selalu tajam diasah, bagai kesabaran yang tak akan pernah padam..
Karena Dakwah ini jalan panjang, karena masalah akan selalu datang bagaikan berjalan dimalam hari,ketika semakin pekatnya malam, maka yakinlah semakin cepat mentari kan datang..

Perjalanan

Alkisah di suatu masa, hiduplah seorang pemuda. Ketika ia sudah cukup dewasa ia pun berencana untuk mendaki sebuah gunung di dekat desanya, ini karena ada desas-desus yang melegenda di desanya bahwa barang siapa yang berhasil mencapai puncak gunung tersebut niscaya ia akan dapat mendapatkan pemandangan yang amat menakjubkan dan akan memberikan kebahagiaan abadi bagi orang yang dapat melihatnya, akan tetapi walau sudah banyak pemuda yang mencoba untuk mendaki gunung misterius tersebut, tidak ada satu pun yang pernah kembali untuk menceritakan hasil pendakiannya, sehingga tidak ada yang dapat memberitahukannya secara pasti apakah pemandangan yang bisa dilihat memanglah indah ataukah hanya pemandangan yang biasa-biasa saja atau justru malah pemandangan yang menyakitkan mata. Karena rasa penasaran itulah maka ia pun bertekad untuk mengetahui kebenarannya dengan mata kepalanya sendiri. Ia pun mulai melakukan berbagai persiapan dengan menyiapkan perbekalan dan mencari sebanyak mungkin informasi yang sekiranya bisa membantunya didalam perjalanannya, dan dari infrmasi yang ia dapat, ia mengetahui bahwa ternyata di dalam gunung itu terdapat beberapa lapis hutan sebelum mencapai ke puncaknya. Akhirnya ia pun memulai perjalanannya.

Setelah melewati gerbang desanya ia pun mulai berjalan melawati sebuah jalur pendakian dari berbagai jalur yang tersedia, maka ia pun mulai masuk ke dalam hutan pertama. Bagaikan ”orang kota masuk desa”, maka hal itu pun yang terjadi dengan pemuda itu, ia melihat banyak hal yang sebelumnya belum pernah ia lihat, berbagai macam tumbuhan, hewan, buah, dan material yang lain. Begitu ”udik”nya ia maka setiap buah ia makan, setiap tanaman ia pegang, dan setiap hewan ia coba tangkap, sampai akhirnya di suatu tempat di hutan itu pada waktu malam, ia pun bertemu dengan orang lain, banyak orang malah, yang sedang berkumpul mengelilingi sebuah api unggun besar, terlihat seperti sedang berpesta, karena rasa penasarannya yang begitu tinggi maka ia pun mencoba berbaur dengan orang-orang itu, dan ternyata mereka adalah para pendaki yang sebelumnya sudah memulai perjalanannya bertahun-tahun yang lalu, tetapi mereka tidak pernah bisa sampai ke puncak karena terlalu sering berpesta dan tidak mau meninngalkan hutan pertama itu, pada awalnya ia begitu menikmati dengan atmosfir di komunitas itu, tetapi dalam suatu pesta ternyata mereka semua memakan buah beracun dan mereka semua sakit, ia menderita dan dalam keputusasaannya karena tidak tahu obat apa yang harus diminum, hinnga akhirnya ia pun sadar dan berdoa kepada Allah, ”Ya Allah, berilah aku kesembuhan, maka aku akan meninggalkan komunitas ini dan terus melanjutkan perjalananku”, akhirnya karena karunia Allah, maka ia pun sembuh dan melanjutkan perjalanannya, meninggalkan para pemuja kesenangan di belakangnya. Setelah berjalan seharian penuh maka ia pun berhasil keluar dari hutan pertama, sejenak ia merasa lega dan mulai berbaring untuk beristirahat, tetapi setelah ia melihat ke depan ia baru sadar bahwa perjalanannya belum berakhir, sudah ada hutan kedua di depannya yang telah menanti untuk dihadapi.

Ia mulai memasuki hutan kedua, sekilas tidak ada yang berbeda dengan hutan pertama tetapi ternyata di dalam hutan kedua ini isinya lebih beragam, ada lebih banyak tumbuhan, hewan, buah, dan berbagai hal lainnya. Rasa penasarannya pun mulai merasukinya, ia mulai mencoba hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah ia lakukan, sampai akhirnya karena ia terlalu asik dengan itu semua maka ia pun tersesat di tengah hutan yang gelap, ia panik, takut dan cemas. Hingga ketika semua potensi akal, batin, dan jasadnya sudah tidak kuat lagi ia pun menangis dan mulai putus asa, dan ia pun memohon pertolngan seraya berdoa kepada Allah, ”Ya Allah, aku begitu bimbang, aku takut, aku tidak tahu harus kemana, maka tolonglah aku, berilah jalan dan petunjuk kepada hamba-Mu ini”, Allah pun menolongnya dengan cara mempertemukan pemuda tersebut dengan hamba-Nya yang lain. ”Hai sedang apa engkau di sini?”, kata seorang pemuda asing, pemuda desa itu pun menjawab, ”aku ingin pergi ke puncak gunung ini tetapi aku tersesat, pemuda asing itu pun menjawab, ”wah kebetulan sekali tujuan kita sama, bagaimana jika engkau ikut aku saja?, aku tahu jalan menuju kesana”, sang pemuda itu pun merasa senang dengan tawaran sang pemuda asing tersebut terlebih lagi di dalam perjalanan mereka berdua ada orang-orang yang ternyata memilih jalan yang sama, dari yang muda hingga yang sudah tua, semua menjadi satu barisan yang rapi dengan satu tujuan menuju puncak gunung itu. Di dalam kelompok itu ia merasakan suatu hal yang berbeda dengan kelompok sebelumnya, ia memperoleh banyak ilmu, terutama ilmu untuk menghadapi berbagai rintangan di jalan dan untuk memilih jalan yang aman. Hingga akhirnya mereka pun sampai di sebuah percabangan yang memiliki jalur berbeda-beda yang amat banyak, di sinilah sebuah kesedihan terjadi, ”kawan, selama ini kita sudah berjalan bersama-sama secara beriringan, saling menguatkan, saling melindungi, tetapi sekarang kita harus berpisah, kita semua memiliki jalur dan jalan kita masing-masing, tetapi kelak kita akan bertemu kembali di puncak”, semua sedih dan menangis tetapi mereka semua yakin ini hanyalah perpisahan sementara, kelak mereka akan bertemu lagi atas izin Allah, di puncak.

Lalu ia pun melanjutkan perjalanannya melewati hutan yang kedua, dan sekarang mulai memasuki hutan yang ketiga dengan beberapa temannya yang masih bersamanya, di sini semuanya semakin beragam, lalu lagi-lagi ada percabangan, maka ia pun sendiri lagi, tetapi tidak seperti sendiri yang dahulu, sekarang ia sudah mempunya prinsip, sudah mempunyai sedikit pengetahuan dasar untuk memilih sekiranya mana jalan yang harus ia tempuh. Tetapi pada kenyataannya berbeda, tidak seperti yang ia pikirkan, berjalan sendiri berbeda dengan berjalan bersama-sama, rintangan serasa lebih berat, napas serasa lebih sesak, jantung serasa lebih kencang berdetak. Ketika sampai di suatu percabangan ia melihat dua jalan yang berbeda, yang satu terus menuju puncak, tetapi yang satu landai kebawah, awalnya ia berpikir ingin memilih jalan ke bawah lantas sejenak beristirahat, tetapi kemudian ia berpikir kembali, jika ia memilih jalan ke bawah maka kapan ia bisa sampai ke atas?, oleh karena itu ia pun memilih jalan yang menuju ke atas.

Maka lagi-lagi ia menemukan percabangan, semua cabang yang dengan pengetahuannya ia tahu akan menuju ke puncak, tapi ia sekarang ragu, tidak ada siapapun yang bisa ia mintai pendapat, sekarang ia sendiri dan harus memilih, ya karena hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan akan ada konsekuensinya, maka pemuda itu berdoa ”Ya Allah Yang Maha Mengetahui, tunjukanlah jalan-Mu yang lurus, yang Engkau ridhai, yang Engkau anugrahi, Ya Allah Yang Maha Membolak-balikan hati, condongkanlah hati hamba-Mu yang lemah ini untuk senantiasa teguh berjalan di jalan-Mu”, dan diiringi ucapan Bismillah dan Allahu Akbar, pemuda itu pun mulai kembali melangkahkan kakinya untuk menuju puncak keridhaan-Nya..

Ibrah Inside

1. Hidup kita di dunia memiliki berbagai fase kehidupan, mulai dari kita di dalam kandungan, bayi, balita, SD, SMP, SMA, Kuliah, Kerja, Nikah, Uzur atau mungkin kita tidak sempat melalui itu semua. Setiap masa pun memiliki ceritanya masing-masing dan tentu saja setiap masa memiliki tingkatan masalah hidup yang makin kompleks dan beragam, tapi yakinlah semakin berat langkah kita, makan semakin tinggi kita dan semakin dekat ke tujuan kita. Ujian pula diberika leh Allah kepada hamba-Nya dalam rangka untuk melihat kesungguhan hamba-Nya beribadah kepada Allah serta untuk meningkatkan derajat keimanan kita. ”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS At-Taubah : 16)

2. Terkadang kita merasa capai dan jenuh untuk melanjutkan segala aktivitas kita, terutama aktivitas dakwah kita dan ingin rasanya berhenti dan beristirahat saja dahulu, tapi ketahuilah, satu-satunya waktu istirahat dalam masalah dakwah adalah ketika kaki ini sudah menjejak ke tanah surga!!, walaupun ada waktu untuk berhenti sejenak, itu adalah semata-mata untuk mengevaluasi dan mengoreksi sejauh mana kita sudah melangkah dan mencapai tujuan kita, sehingga kita tidak tersesat dan dapat kembali kepada kridor dakwah yang benar.

3. Hidup adalah pilihan, banyak orang mengatakan begitu, itulah yang harus kita siapkan, siap bekal untuk memilihnya dan siap bekal untuk menjalaninya.


4.Setiap kali kita akan memasuki suatu ”zona baru”, kita harus mempersiapkan segala perbekalan yang kita butuhkan, baik bekal jasmani kita maupun bekal ruhiyah kita, dan yang juga penting bagi kita adalah, sebisa mungkin kita sudah memiliki informasi seputar ”zona” tersebut, hingga kita akan siap menghadapai berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Sebenernya masih banyak ibrahnya, silahkan tulis ibrahnya menurut temen-temen di fitur ”komentar”..
Syukron atas perhatiannya, Jazakumullah Khairan Katsiran..
Wassalamualaikum Wr.. Wb..

CINTA (The Fikr)

Mencintai.. Dicintai..
Fitrah manusia..
Setiap insan, di dunia akan merasakannya..
Indah ceria, kadang merana..
itulah rasa cinta..

Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu..
Melalaikan manusia, hingga berpaling darinya..
Menipu daya dan melenakan..
sadarilah wahai kawan..

Cinta adalah karunia-Nya..
Bila dijaga dengan sempurna..
Risah menimpa, Indah menjelma..
Jika cinta tak dipelihara..

Cinta pada Allah..
Cinta yg hakiki..
Cinta pada Allah..
Cinta yg sejati..

Bersihkan diri..
Gapailah Cinta..
Cinta Ilahi..

Utamakanlah cinta pada-Nya..
terjagalah amalan kita..
Binalah selalu cinta Ilahi..
hidup kita kan bahagia..

Rencana Allah Pasti Indah

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain, aku sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ibu menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini. Nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.” Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil. ”Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. " Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.Kemudian ibu berkata:"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.”
Teman, selama bertahun-tahun, kita melihat ke atas dan bertanya kepada Allah : ”Allah, apa yang Engkau lakukan ?,mengapa nampaknya hidup ini begitu ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah ?” Teman, sesungguhnya Allah telah menyulam kehidupan kita, semuanya telah terpola dalam Lauh Mahfuz,sesungguhnya tugas kita di dunia adalah berusaha sebisa mungkin dalam menyelesaikan segala pekerjaan kita, maka Allah pun akan menyelesaikan pekerjaan-Nya, hingga jika tiba saatnya nanti kita dipanggil oleh-Nya ke surga-Nya,kita bisa didudukan di "pangkuan-Nya" dan dapat melihat rencana-Nya yang indah dari sisi-Nya..Beruntunglah orang-orang yang mampu menjaring ayat indah Allah dari keruwetan hidup di dunia ini. Semoga Allah berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati setiap hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian-kejadian dalam perjalanan hidupnya, seruwet apapun itu. Amin.Ayo perjuangan masih panjang..
Saya adalah seseorang yang sedang berusaha tuk meraih cita-citanya,,yang sedang berusaha membahagiakan orangtuanya,,yang sedang berusaha tuk dapat berguna bagi agama,bangsa dan negaranya,,yang sedang berusaha agar dapat bermanfaat bagi keluarga dan temannya,,yang sedang berusaha mencari ilmu-Nya,,yang sedang berusaha untuk mendapatkan ridha-Nya,,yang sedang berusaha mendekatkan diri pada-Nya,,yang sedang berusaha tuk menggapai cinta-Nya,,semoga Allah selalu memberikan kita keistiqomahan dalam berjuang di jalan-Nya,, ^^

History

X-10, Ikbal Faturohman..yap itu merupakan titik awal dari sejarah panjang seorang ikbal di Smansa..sejarah yg penuh dengan lika-liku kehidupan..yg penuh dengan kenangan..kata" di paling atas merupakan kata" wakasek ketika MOS baru akan dimulai,betul sekali yaitu ketika pembagian kelas, dan tanpa disangka-sangka malah masuk kelas "Mitos", yg juara Pasir 2 taun itu loh ^^..Kelas yg isinya Dominan anak" cerdas bin jenius semua (gw Resesif) trus sering dipuji ama Mrs."N"..Mrs.N adalah "kepala sekolah" yg amat cinta dengan kelas ini, saking cintanya, beliau selalu "mendampingi" kelas ini selama 3 TAHUN berturut"!!
Anak cowoknya Brutal..yg Ceweknya Agresif..ada yg "preman terminal", ada yg "kaum Luth", ada yg Narsis Paragh, Jail Paragh, Cerewet Paragh,Sanguinis Paragh, Koleris Paragh, Melankolis Paragh, Phlegmatis Paragh,"Bandar", malah ada yg ketawanya kayak hantu.. Hihihi serem kan..sampai" hampir semua guru pernah bilang,"kelas ini 'aktif' sekali y?enggak cape?"
Kelas X-X merupakan masa kelas 10 yg penuh dengan ketidakjelasan, anak"nya masih pada ngeblok,nilai" ancur,belajar di kelas sangat "menarik", apalagi pelajaran VCK sangat "seru" lho!tp masih sempet menang pasir, heran deh..
Kelas XI IPA IXMasa puncak kepengurusan Ekskul,tiba" saja kelas yg udah kotor malah makin kotor,p'Heri marah", anak" hampir 90%(bener gak y?) pada pake ID, pada rajin dateng pagi, rajin "olah raga", kelas jd bau keringet, panas, ac gak ngaruh, pelajaran banyak yg ktinggalan (kcuali mbah Keti), dan akhirnya pada bulan Agustus tiba" saja kelas dipenuhi oleh para Pejabat Ekskul, dari yg olahraga sampe yg organisasi, dari yg seni sampe yg ilmiah..lengkap dah..trus menang pasir lg deh ^^..tp masa ini pun merupakan masa yg paling sedih karena kita harus kehilangan sahabat kita, Alm.Yessy Solihati Gartika, Ya Allah lapangkanlah kuburnya, mudahkanlah hisabnya, maafkanlah segala dosa-dosanya, serta terimalah semua amal solehnya, dan pertemukanlah kami kembali di surga-Mu kelak..
Kelas XII IPA 9udah hampir gak ditemui blok-bolok lg, malah duduk pun udah hampir gak mengenal ras, ama tuyul (yg tersinggung maaf y ^^), ama hantu, alien, sapi, tp justru ada genk bekel yg jd terpecah jd genk bekel jam 10, jam 12 ama genk kantin, trus ada genk uno jg..alah-alah, ada" aja..Kelas tiba" dipenuhi Brosur" Bimbel!, ada NF (bimbel tercinta), Program Gagal, Gagal Openbook, Qurang Intelek,Berharap Pintar,Sangat Suka Contekan, Bimbingan Belajar B..k., dll..anak" pun langsung pada ketagihan soal ampe pada mabok, dari soal UAN ampe SPMB, dari sal UM ampe USM, serta sibuk ngurus PMDK ksana-kmari, alhasil H-beberapa hari UAN, udah hampir 70% keterima di Perguruan Tinggi (prok-prok-prok), semoga nantinya jd 100%, Amiiinn..
Kelas Mitos, walaupun kalian aneh, gak jelas, ribut, suka bikin kesel, terlalu "pintar", terlalu aktif, dan mau dijajah ama ausi selama 3 taun (hehe..^^) tp pengalaman bersama kalian memang tak terlupakan, sukses ya semua, semoga kelak kita bisa menggapai cita" kita dan bisa menjadi orang yg berguna bg agama, bangsa dan negara..

KIR Entah harus berkata apa untuk yg satu ini..terlalu banyak kenangan, pengalaman dan ilmu, terutama ilmu tentang kehidupan..ya, disinilah salah satu momen besar titik balik kehidupan seorang ikbal..terutama masa kepengurusan 06/07, entah mengapa jd begitu banyak kejadian dan masalah yg timbul, tp setelah sekarang direnungi ternyata memang banyak hikmah yg bisa di ambil dr berbagai peristiwa itu, yap rencana Allah memang selalu indah, hanya kadang mata manusia saja yg tidak bisa melihat dan mengambil semua pelajaran itu secara langsung..Terima kasih kepada rekan" sesama DH(Ardhy,Arum,Cie",Ermy,Arry,Fajar), Kpada Ka-Koor/Koor(Maya,Nisa,Mia,Ju"d,Kano,Nuy,Sabil,Bella,Fathin,Ratih,Ayu,Pam",Phiet,Frida,Mbe,eza,anggi,sadam,shnta)dan kpada pengurus lain yg amat banyak klo disebut satu"..Mohon maaf bila selalu merepotkan kalian..mulai dari Pelantikan hingga Pelantikan lg..Walau jarak memisahkan kita, tp kita kan selalu satu keluarga, dalam KIR SMANSA..
sekian dulu ah..udah malem (To be Continue....)

Rintihan Anak Bangsa

Perang..
Kata yang horor bagi banyak orang..
Kesengsaraan dimana-mana..
Raut wajah penderitaan pun tumbuh subur..

Korban Berjatuhan..
Anak kehilangan Ayah-Ibunya..
Orang tua kehilangan buah hatinya..
Teman kehilangan sahabatnya..

Tahukah kalian Indonesia masih mengalami perang?
Perang melawan kemiskinan..
Perang melawan kebodohan..
Perang melawan kelaparan..
Perang melawan Ketamakan..

Indonesia..
Negara yang penuh dengan berbagai sumber alam..
Baik di darat maupun di lautan..
Namun Negeri Zamrud khatulistiwa ini penuh dengan ironi..

di satu sisi banyak perut buncit kekenyangan..
tapi di sisi lain lebih banyak perut buncit kelaparan..
di satu sisi banyak yang ingin sekolah..
tapi di sisi lain banyak yang menyia-nyiakan sekolahnya..

Para pejabat yang seharusnya menjadi para pemakmur rakyat..
malah menjadi algojo sumber penderitaan rakyat..
Para pelajar yang seharusnya menjadi harapan baru bangsa..
malah menjadi sekumpulan makhluk perusak..

Saudaraku..
Bersyukurlah kita yg masih hidup tenang di sini..
Yang masih diberikan kesempatan untuk belajar..
Kita tak perlu mendengar desingan peluru, tatkala kita pergi menuntut ilmu..
Kita tak perlu memikirkan besok tidur dimana atau makan apa..
Karena kita masih diberi karunia untuk hidup damai di tengah keluarga kita..

Saudaraku..
Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah ia yang bermanfaat bagi manusia lain?
Maka selagi Allah masih memberi waktu..
Carilah ilmu sebanyak yang kita mampu..
Dimanapun kalian berada nanti jadilah yang terbaik di sana..
Lalu kembalilah baktikan dirimu kepada agama, bangsa dan negara..